BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 23 Desember 2012

Semua tampak abu abu


Dari kecil aku di didik untuk mengenal kedisiplinan

Tapi dari kecil pula aku tidak mampu memahami apa arti kedisiplinan yang di berikan oleh beliau.

Yang aku pahami, ada sisi baik untuk dalam diri secara pribadi

Namun seraya aku bertumbuh, berkembang hingga kini posisi ku di antara masa kanak kanak dan masa dewasa, aku di sakiti oleh kedisiplinan itu sendiri.

Mereka memperlakukan aku secara berbeda. Aku mencoba berpikir positif ke depan karena mungkin itu yang terbaik untukku tapi aku mencoba seratus kali berpikir lebih keras lagi. Ternyata aku baru sadar kalau aku di bedakan, mungkin mereka berpikir telah memperlakukan seperti anak anak di luar sana pada umumnya. Tapi aku yang merasakan, perkiraan mereka meleset jauh.

Aku tumbuh dengan hati dan perasaan mereka yang tidak peka.
Hingga batas ini, aku masih saja mencoba tersenyum mencoba menahan segala keinginanku yang belum mereka wujudkan, namun semakin lama aku larut dalam beberapa tetesan air mata sehingga lembaran tisu terbuang sia-sia.

Pastilah, aku punya mimpi.

Aku selalu berusaha bercerita kepada mereka apa mimpiku tapi selalu saja tak di dengar, yang mereka tahu..hanya nantinya arus mimpiku jalannya mengikuti seperti apa yang sudah mereka rencanakan.

Mimpi itu motivasi hidupku, tetapi setiap mimpiku selalu di injak.

Aku selalu di tekan untuk tidak mewujudkan apa yang selama ini aku impikan, mungkin bagi mereka aku hanya makhluk kecil yang bodoh yang terlalu sok pintar dalam melakukan segala hal. Di sisi lain aku mencoba untuk membuktikan kepada mereka, tapi di sisi lain aku tak berkutik di dalam kediaman ku selama ini, aku semakin di ikat pada segala cacian.

Aku malu pada diriku sendiri yang tak bisa menyelamatkan diriku pada semua hal yang mampu menyakiti hatiku.

Mimpiku di injak injak....

Kemampuan ku di lecehkan....

Sehingga kelihatannya sisi kepintaran yang ku miliki tertutup oleh kegelapan, sehingga mereka tak dapat melihatnya. Tapi dari semua hal yang menyakitkan ini...aku berusaha menghentikan tangisku, menghentakkan kaki ku dan menegapkan tubuhku, aku mencoba mengambil sisi positifnya dan belajar sebuah arti dari kepanjangsabaran dan ketegaran.

Aku pasti bisa sukses. Dan akan ku beli semua mulut orang orang yang menghinaku sehingga mereka tak dapat lagi berkata apapun untuk menghujatku.

-Rebecca-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar