Dari kecil aku di didik untuk mengenal kedisiplinan
Tapi dari kecil pula aku tidak mampu memahami apa arti
kedisiplinan yang di berikan oleh beliau.
Yang aku pahami, ada sisi baik untuk dalam diri secara
pribadi
Namun seraya aku bertumbuh, berkembang hingga kini posisi ku
di antara masa kanak kanak dan masa dewasa, aku di sakiti oleh kedisiplinan itu
sendiri.
Mereka memperlakukan aku secara berbeda. Aku mencoba
berpikir positif ke depan karena mungkin itu yang terbaik untukku tapi aku
mencoba seratus kali berpikir lebih keras lagi. Ternyata aku baru sadar kalau
aku di bedakan, mungkin mereka berpikir telah memperlakukan seperti anak anak
di luar sana pada umumnya. Tapi aku yang merasakan, perkiraan mereka meleset
jauh.
Aku tumbuh dengan hati dan perasaan mereka yang tidak peka.
Hingga batas ini, aku masih saja mencoba tersenyum mencoba
menahan segala keinginanku yang belum mereka wujudkan, namun semakin lama aku
larut dalam beberapa tetesan air mata sehingga lembaran tisu terbuang sia-sia.
Pastilah, aku punya mimpi.
Aku selalu berusaha bercerita kepada mereka apa mimpiku tapi
selalu saja tak di dengar, yang mereka tahu..hanya nantinya arus mimpiku
jalannya mengikuti seperti apa yang sudah mereka rencanakan.
Mimpi itu motivasi hidupku, tetapi setiap mimpiku selalu di
injak.
Aku selalu di tekan untuk tidak mewujudkan apa yang selama
ini aku impikan, mungkin bagi mereka aku hanya makhluk kecil yang bodoh yang
terlalu sok pintar dalam melakukan segala hal. Di sisi lain aku mencoba untuk
membuktikan kepada mereka, tapi di sisi lain aku tak berkutik di dalam kediaman
ku selama ini, aku semakin di ikat pada segala cacian.
Aku malu pada diriku sendiri yang tak bisa menyelamatkan
diriku pada semua hal yang mampu menyakiti hatiku.
Mimpiku di injak injak....
Kemampuan ku di lecehkan....
Sehingga kelihatannya sisi kepintaran yang ku miliki
tertutup oleh kegelapan, sehingga mereka tak dapat melihatnya. Tapi dari semua
hal yang menyakitkan ini...aku berusaha menghentikan tangisku, menghentakkan kaki
ku dan menegapkan tubuhku, aku mencoba mengambil sisi positifnya dan belajar
sebuah arti dari kepanjangsabaran dan ketegaran.
Aku pasti bisa sukses. Dan akan ku beli semua mulut orang
orang yang menghinaku sehingga mereka tak dapat lagi berkata apapun untuk
menghujatku.
-Rebecca-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar