Aku berlari dan terdiam, di sudut jendela mataku memandang
keluar, adakah keajaiban di luar sana ? dapatkah aku menemukannya ?
Apa aku harus mencarinya baru ku menemukannya?
Dari mulai senja terbit hingga langit berwarna jingga
pertanda matahari terbenam berlalu, tetap saja aku belum menemukannya,
menemukan sesuatu kebahagiaan di tengah-tengah mereka yang mengisi duniaku
dengan caranya masing-masing.
Akankah aku mendapatkan senyumku di balik
kegelisahan hati mencari cari yang tak kunjung di temukan?
Aku terus berlari, lalu sembunyi tetapi kenyataan terus
mengejarku, menarik narik lenganku agar
berhenti berlari menghindarinya.
Aku menoleh ke masa lalu di mana aku sulit sekali merasakan
di anggap oleh orang sekitar dan itu mengiris ruang hati yang paling dalam,
karena tak perlu di bayangkan pun rasanya sudah membuat mataku mengeluarkan
jurus ampuhnya; air mata.
Dalam diam, kenyataan perlahan menyeretku kedalam fakta yang
lebih dapat ku terima, fakta bahwa aku di cintai, bahwa aku lahir sebagai orang
yang menyenangkan, sebagai orang yang penuh kejutan, sebagai orang yang
bangga...karena di cintai oleh orang sekitarnya.
-Rebecca-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar